Ini mungkin udah sekitar tiga
tahun lalu, Ramadhan tahun 2012. Tapi buat aku, Ramadhan tahun itu benar-benar
jadi Ramadhan yang berkesan. At
least, Ramadhan ber-lima, di tempat KKN-an, Berenan, Wates, Yogyakarta.
Iya, kangen banget Ramadhan
pas jaman itu. Tapi tolong ya, di-skip buat bagian Perang Dunia ke-III versi
kelompok kami. Haha. Iya, Perang Dunia ala lempar-lemparan kursi,
lempar-lemparan kelapa (bisa bayangin ngerinya KKN-ku ? ), adu mulut, adu
tangis, dan adu adu lainnya. Haha. Skip, please,
skip.
Terus, bagian mana dong yang
dikangenin ?
Bagian KKN pas kami ber-lima
pindah ke basecamp baru. Berlima ? Siapa aja ?
Sebut saja ada Putra sang
Ketua yang Terpojokkan, Cung-cung teman tidurku yang sempurna, Amin si Alim
yang jadi khilaf pas KKN, dan Anang, makhluk yang tak terdefinisi.
Apa sih yang dikangenin ?
Kangen gimana dinginnya Wates
pas sahur. Sial. Kelemahanku teridentifikasi setelah kejadian aku menggigil
hebat cuma gara-gara keramas pagi-pagi.
Sahur pas di KKN-an mungkin
mending nggak usah nyentuh air sama sekali. Beruntungnya kami pake catering,
jadi nggak perlu ribet di dapur pas sahur :D
Subuhpun berjamaah di
musholla. Walaupun aku harus rela menggerutukkan gigi, tangan, dan kaki buat
jalan sampai musholla. Terima kasih cung-cung, untuk pelukan hangatnya setiap
aku kedinginan (halah..)
Hari akan terasa sangat
baik-baik saja sampai pada akhirnya waktu menunjukkan pukul 15.00. Itu berasa
kami bakal masuk tantangan terberat seumur hidup. Tahu kenapa ?
Karena.........kami harus mengajar anak-anak TPA. Haha...
Bukan, bukan. Bukan karena kami malas, bukan. Tapi lebih
karena beringasnya anak-anak di sana. Fiuh. Itu mungkin membutuhkan Dopping
Obat Kuat banyak buat menghadapi mereka selama sekitar dua jam, sampai waktunya
adzan Magrib.
Tapi, hal beringas mereka
justru bikin kangen sekarang. Mereka yang suka tiba-tiba naik ke atas punggung,
minta gendong, mengeluarkan cakaran maut, lari sana-sini, main petasan, nemenin
sampai nyebokin pipis, teriak sana-sini, ah, berarti umur mereka sekarang lebih
tiga tahun dari saat itu.
Cerita yang menyenangkan ya
setelah kami berlima benar-benar pindah basecamp.
Di rumah Mas Kelik, gubuk seadanya, tapi jauh lebih menyenangkan dibandingkan
tinggal bersepuluh dalam rumah “mewah” itu.
Aku, Cung-cung, dan Trio Dobo
melakukan semua kegiatan KKN di gubuk itu. Dari bikin laporan, bikin matriks,
makan bareng, nonton TV, tidur pun berlima kayak ikan dijejer-jejer dikeringin.
Masih ingat gimana suksesnya bikin Cung-cung harus nyemplung kolam ikan yang
mengerikan dan super bau itu ? Haha. Itu juga terjadi di basecamp kami yang baru.
Dari situ, keluarga kami jadi
banyak. Nggak Cuma keluarganya Mas Kelik yang senantiasa masakin kami makanan
macam-macam, tapi sampe pemuda-pemudi yang jadi saudara kami sampai sekarang
ini.
Puncaknya pas malam perpisahan
yang kami ber-lima kumpul sama pemuda-pemuda Berenan. Itu benar-benar jauh dari
kata KKN. Kuliah Kerja Nyata. Lebih ke istilah “main-main bareng” kalau saat
itu, walaupun imbasnya ke buruknya hubungan internal antartemen satu kelompok
KKN dan nilai KKN kami.
Tapi, untuk apa nilai A kalau
hubungan sama warga sana buruk ? J
Aku kangen KKN yang ber-lima.
Kangen.
Kangen dikelonin cung-cung pas
tidur, kangen curhat sama cung-cung, kangen tiba-tiba menghilang sama
cung-cung, kangen Trio Dobo yang nggak pernah sepi, kangen Trio Dobo yang suka
saling mengejek, aku kangen kalian :D
Hai Putra, Anang, Amin,
Cung-cung ? Nyanyi soundtrack lagu kita Long Live My Family-nya
Endank Soekamti atau Sebuah Kisah Klasik-nya Sheila on 7 dong :D
Teruntuk Trio Dobo dan Cung-cung yang Terhormat.
Suatu kebanggaan bagi saya
meletakkan kalian berempat menjadi satu tempat di dalam otak kenangan saya.
Tidak akan pernah saya merasa rugi menghabiskan dua bulan bersama kalian
berlima (kecuali bagian-bagian tertentu yang pada akhirnya hanya bisa kita
tertawakan) .
Semoga, kita, bisa bercerita
panjang lebar pada anak kita, jika suatu saat anak kita yang kuliah semester
enam menanyakan ke kita "Pak/Bu, KKN itu kayak gimana ?"
Jadi, bagian KKN mana yang
akan kalian ceritakan ? haha.
0 komentar:
Posting Komentar