Seperti sedang
ada di persimpangan jalan
Yang aku sendiri
tak tahu mengapa baru saat ini harus aku pahami
Ini bukan lagi
tentang aku yang menangis karena kamu sibuk bekerja,
Atau aku yang
gelisah karena kamu yang entah kemana tak ada kabar,
Bukan juga
tentang mood yang tiba-tiba berubah karena datang bulanku
Atau bukan juga
tentang gagalnya rencana-rencana main kita karena alasan ini dan itu
Mungkin Tuhan
membiarkan kita diam sejenak
Menelaah dan
memahami setiap apa-apa yang terjadi pada kita
Ini tidak lagi
bisa kita selesaikan dengan debat dan marah-marah yang pada akhirnya kita
akhiri dengan pelukan mesra
Mungkin Tuhan
membiarkan kita bersemangat berdoa
Mencoba mangikuti
skenario Tuhan yang ternyata sangat sulit untuk dipahami
Bukan karena kita
berpasrah,
Tapi karena kita
sama-sama tahu kita saling mencintai, kita sama-sama sedang berjuang, namun
kita juga tidak bisa memungkiri bahwa kita belum bisa beranjak dari tempat kita
terdiam
“Aku yakin jika
kita bisa melewati satu cobaan ini, tidak akan ada lagi cobaan yang lebih besar
dari ini, kalaupun ada, kita pasti bisa melewatinya, berdua.”
Itu katamu, dan
itu yang bisa aku pegang saat ini .
Yang aku tahu,
kita sudah berproses bersama, dan kita akan selalu berproses bersama, bukankah
seperti itu ?
Biarkan Tuhan
memberi kita pelajaran tentang keikhlasan. Entah ikhlas untuk melepaskan atau
ikhlas untuk tetap saling menggenggam erat.
Dunia kita
berbeda, sepertinya.
Tapi semoga tidak
untuk cinta kita.
0 komentar:
Posting Komentar