Sabtu, 23 Agustus 2014

Sedang Menjalani Skenario Tuhan


Seperti sedang ada di persimpangan jalan
Yang aku sendiri tak tahu mengapa baru saat ini harus aku pahami
Ini bukan lagi tentang aku yang menangis karena kamu sibuk bekerja,
Atau aku yang gelisah karena kamu yang entah kemana tak ada kabar,
Bukan juga tentang mood yang tiba-tiba berubah karena datang bulanku
Atau bukan juga tentang gagalnya rencana-rencana main kita karena alasan ini dan itu

Mungkin Tuhan membiarkan kita diam sejenak
Menelaah dan memahami setiap apa-apa yang terjadi pada kita
Ini tidak lagi bisa kita selesaikan dengan debat dan marah-marah yang pada akhirnya kita akhiri dengan pelukan mesra

Mungkin Tuhan membiarkan kita bersemangat berdoa
Mencoba mangikuti skenario Tuhan yang ternyata sangat sulit untuk dipahami
Bukan karena kita berpasrah,
Tapi karena kita sama-sama tahu kita saling mencintai, kita sama-sama sedang berjuang, namun kita juga tidak bisa memungkiri bahwa kita belum bisa beranjak dari tempat kita terdiam

“Aku yakin jika kita bisa melewati satu cobaan ini, tidak akan ada lagi cobaan yang lebih besar dari ini, kalaupun ada, kita pasti bisa melewatinya, berdua.”
Itu katamu, dan itu yang bisa aku pegang saat ini .

Yang aku tahu, kita sudah berproses bersama, dan kita akan selalu berproses bersama, bukankah seperti itu ?

Biarkan Tuhan memberi kita pelajaran tentang keikhlasan. Entah ikhlas untuk melepaskan atau ikhlas untuk tetap saling menggenggam erat.
Dunia kita berbeda, sepertinya.

Tapi semoga tidak untuk cinta kita.

0 komentar:

Posting Komentar